LIMBAH PLASTIK


http://www.ecoreps.com.au/images/large/plasticrecycling.html_PIC2.jpg
LIMBAH PLASTIK

 Plastik. Siapa sih saat ini yang bisa lepas dari salah satu alat penunjang kebutuhan sehari-hari itu?. Sepertinya hampir tidak ada. Belanja memakai plastik, makanan ringan memakai plastik, beli es, beli gorengan pun memakai plastik. Tak terbayang jika setiap harinya sampah-sampah plastik yang kita gunakan semakin banyak di bumi ini. Tahu sendiri kan sampah plastik merupakan sampah anorganik yang tidak dapat diuraikan. Wah, bisa bayangkan sendiri bagaimana bumi ini jika dipenuhi sampah-sampah plastik.  Jika tempat pembuangan sampah sudah tak dapat memuat lagi sampah-sampah plastik, pastinya akan beralih ke sungai. Nah,  kalau sungai sudah dipenuhi sampah-sampah dari kita, tahu sendiri kan apa akibatnya?. Terus,  jika tempat pembuangan sampah dan sungai sudah tak dapat lagi menampung sampah-sampah sedangkan setiap harinya sampah plastik masih bertambah. Mau buang dimana?.
Bagaimana menanggulangi limbah plastik yang semakin padat saja di bumi kita tercinta?

Nah, disinilah sisi kreatif manusia digunakan dalam menanggulangi limbah anorganik tersebut. Seperti yang sudah dikenal banyak orang, salah satu menanggulangi hal tersebut yaitu dengan recycle atau daur ulang. Daur ulang tersebut menghasilkan banyak benda dari kreatifitas manusia seperti membuat kerajinan tangan, pernak-pernik aksesoris, dll. Bahkan bentuk kerajinan tangan dan aksesoris pun bermacam-macam seperti tas dari plastik, sandal, bahkan dunia fashion pun menggunakan limbah plastik sebagai bahan dasar pembuatan baju-baju mereka. Era globalisasi dengan IPTEK yang semakin maju dan canggih ini juga mendukung kreatifitas manusia dalam mendaur ulang limbah plastik. Seperti plastik didaur ulang menjadi BBM sebagai hasil kreatifitas siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Madiun, Jawan Timur. Pada awalnya BBM dari limbah ini hanya dapat digunakan untuk bahan bakar lampu tempel, kompor, mesin pemotong rumput, atau sebagai pencuci karet. Namun setelah ditingkatkan nilai oktannya, BBM dari limbah plastik ini sudah bisa digunakan untuk mesin kendaraan bermotor meski kualitasnya masih dibawah Premium dan Pertamax.

            
Pendaur ulangan limbah plastik saat ini memang sudah semakin banyak, akan tetapi limbah plastic pun tak kalah banyaknya. Bahkan lebih banyak. Nah, sebagai penghuni bumi kita yang sudah semakin rentan ini, sebaiknya kita juga meminimalisir penggunaan plastik. Demi kebaikan kita, generasi kita, dan bumi kita. Kalau bumi ini tercemar dengan limbah plastik juga kita sendiri yang menanggung kerugian tersebut kan?.  Kalau bukan mulai dari sekarang kapan lagi?

Laella Nurbarroroh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *